KONSEP ESENSIAL GEOGRAFI

Selasa, 23 Oktober 2012


Setelah kita mengetahui tentang apa itu pengertian geografi, kemudian sejarah perkembangan geografi. sekarang dalam tulisan kali ini saya akan sedikit membahas mengenai konsep-konsep geografi. sebelum membahas lebih jauh kita ulas dulu sedikit tentang pengertian konsep geografi terlebih dahulu, konsep adalah suatu pengertian yang disimpulkan dari sekumpulan data yang memiliki ciri-ciri yang sama, konsep juga dapat juga diartikan sebagai idea di dalam pikiran (abstraksi) tentang sesuatu. Sedangkan konsep dasar dapat diartikan sebagai konsep yang penting yang perlu diketahui dalam mempelajari sesuatu.
        Menurut IGI (ikatan Geografi Indonesia) dalam hasil lokakaryanya di Semarang pada tahun 1988, menyebutkan bahwa konsep esensial geografi itu ada 10, diantarnya;


1.  Konsep Lokasi
     Merupakan letak suatu wilayah di permukaan bumi. Konsep lokasi terbagi menjadi 
     2, diantranya :
     a. Lokasi Absolut
     b. relatif     
2.   Konsep Jarak
Jarak berkaitan dengan lokasi serta waktu yang diperlukan dan berpengaruh terhadap beban biaya yang ditetapkan ataupun tenaga yang dikeluarkan. Jarak diukur dengan satuan cm, meter, ataupun Km. Contohnya Jarak antara kota A dan B menempuh waktu sekian Jam ataupun sekian Km dari lokasi asal/pemberangkatan. Namun sekarang jarak yang tidak terlalu diperhitungkan karena IPTEK sudah canggih oleh karena itu jarak tempuh bisa dikondisikan seminimal mungkin. Contohnya jika kita ingin pergi ke Kota Makassar dengan melintasi pulau, bisa ditempuh dengan waktu yang singkat dengan menggunakan pesawat terbang.
3.   Konsep Keterjangkauan
Keterjangkauan erat kaitannya dengan kondisi permukaan bumi. Misalnya, suatu daerah terisolasi karena kondisi permukaan bumi yang sulit dijangkau. Contohnya di Pulau Papua sarana dan prasarana angkutan sangat terbatas dan kurang , sehingga aksesibilitas atau keterjangkauan kalau kita ingin bepergian bisa terhambat atau ditempuh dengan waktu yang cukup lama. Namun seiring dengan perkembangan IPTEK kondisi seperti ini bisa dengan mudah diakali.
4.   Konsep Aglomerasi
Merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit dan yang paling menguntungkan. Contohnya saja di suatu wilayah mempunyai ketersediaan air atau cocok untuk dihuni oleh manusia, maka manusia cenderung menempati wilayah tersebut misalnya di daerah dataran sering dijadikan tempat tinggal manusia, berbeda halnya dengan kondisi disik alam yang cenderung miring atau curam, jarang sekali ditempati oleh manusia.
5.   Konsep Pola
Pola berkaitan dengan ketergantungan pada bentuk fenomena geografi dipermukaan bumi. Geografi mempelajari pola-pola bentuk dan persebaran fenomena geografi. Contohnya pola pemukiman penduduk di pedesaan dan perkotaan yang perbedaannya kita lihat dari posisi/ letak persebarannya kalau di kota cenderung pola pemukimannya mengelompok pada suatu lokasi hal ini bisa diakibatkan oleh dekatnya letak pusat perokonomian berupa perkantoran, perumahan, perindustrian, pasar dll, sehingga pemenuhan kebutuhan masyarakat sekitar dapat mudah terpenuhi karena dekat dengan tempat-tempat pemenuh kebutuhan tersebut. Berbeda halnya dengan pedesaan yang pola pemukimannya cenderung tinggal dengan jarak yang relatif jauh antara rumah satu dengan yang lain, sehingga polanya menyebar ini diakibatkan bisa kondisi permukaan bumi seperti kemiringan yang curam dll.
6.   Konsep Nilai Kegunaan
Nilai kegunaan fenomena geografi atau sumber daya di permukaan bumi bersifat relati antara wilayah yang satu dengan yang lainnya. Karena setiap wilayah tentunya memiliki karakteristik tersendiri baik berupa kondisi topografinya atau ketinggiannya. Misalnya daerah Kawalu merupakan daerah pengahasil kelom geulis sedangkan daerah singaparna penghasil sumberdaya di bidang pertanian seperti sayuran dan buah-buahan.
7.   Konsep Interaksi dan Interdependensi
Interaksi adalah hubungan timbal balik antara dua wilayah atau lebih yang dapat menimbulkan gejala, kemampuan, dan permasalahan baru. Dalam interaksi, gejala yang satu dengan yang lain saling bergantung. Contohnya wilayah perkotaan yang merupakan daerah industri membutuhkan bahan mentah untuk proses produksi, maka dari itu untuk mensuplai atau mendistribusikan bahan mentah di butuhkannya wilayah pedesaaan yang notabene atau penghasil bahan mentah. Begitupun sebaliknya pedesaan pun jika ingin membeli barang , seperti sandang/pakaian bisa pergi ke daerah perkotaan karena disana banyak terdapat pusat perbelajaan.
8.   Konsep Morfologi
Konsep morfologi berkaitan dengan bentuk muka bumi di suatu wilayah. Ada yang datar, curam, landai, berbukit dll
9.   Konsep Diferensiasi Areal
Untuk mempelajari perbedaan gejala geografi antara wilayah satu dengan yang lain di permukaan bumi. Contohnya iklim yang dilewati garis khatulistiwa ialah tropis sedangkan di wilayah lain yang tidak di lintasi gairs ini beriklim subtropis, sedang, dan dingin. Hal ini diakibatkan perbedaan lokasi suatu wilayah berdasarkan garis lintangnya sehingga mengakibatkan perbedaan iklim di suatu wilayah.
10. Konsep keterkaitan ruang
Keterkaitan ruang menunjukan derajat keterkaitan persebaran antara fenomena yang satu dengan yang lainnya. Baik yang menyangkut fenomena fisik maupun nonfisik. Contohnya bencana banjir ataupun longsor tidak semata-mata diakibatkan oleh alam itu sendiri, manusiapun ikut andil atau ambil bagian dalam hal ini, karena tak akan ada banjir jika tidak adanya ilegaloging atau penebangan hutan. Tidak akan ada longsor juga jika kita sadar akan lingkungan dengan melakukan reboisasi atau penanaman hutan kembali. Hutan yang tadinya gundul menjadi lebat dan air hujan yang turun tidak akan langsung mengalir tapi di tahan oleh hutan dan ditampung dalam akar.


0 komentar:

Posting Komentar